Sinergitas Antar Stakeholder dalam Mendorong Percepatan Hilirisasi Komoditas Perkebunan Tahun 2025
Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema "Memperkuat Sinergitas Antar Stakeholder dalam Mendorong Percepatan Hilirisasi Komoditas Perkebunan Tahun 2025" di Gedung Pertemuan PG Gempol Kerep, Kab. Mojokerto. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2023 tentang Manajemen Risiko Pembangunan Nasional.
FGD ini dihadiri antara lain Plt. Inspektorat Jendral dan jajarannya, Direktorat jendral perkebunan beserta jajarannya, Staf Ahli Menteri Pertanian, Prof. Dr. Ir. H. Andi Muhammad Syakir, M.S., PT. SGN, serta Kepala BRMP Lingkup Perkebunan, kepala Dinas Perkebunan Provinsi, BNI, dan para pemangku kepentingan komoditas perkebunan. Fokus utama diskusi adalah memperkuat kebijakan dan penerapan manajemen risiko untuk mendukung hilirisasi komoditas perkebunan.
Lima topik utama yang menjadi pembahasan meliputi: 1. Regulasi dan kebijakan perbenihan dalam mendukung roadmap hilirisasi produk perkebunan. 2. Kajian ekonomi-politik untuk penguatan arah kebijakan hilirisasi. 3. Penerapan manajemen risiko dalam program hilirisasi secara berkelanjutan. 4. Penguatan sistem perbenihan nasional untuk enam komoditas strategis. 5. Peran Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) dalam menjamin efektivitas dan akuntabilitas proses hilirisasi yang KUAT (Kredibel, Unggul, Akuntabel, dan Transparan).
Kepala Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Pemanis dan Serat (BRMP TAS), Dr. Sri Suhesti, sebagai salah satu pembahas dalam FGD ini menyampaikan bahwa benih merupakan instrumen utama untuk peningkatan produktivitas tanaman, dimana penggunaan benih unggul bermutu bisa mendongkrak produktivitas tebu sebesar 40%. Tentunya ini menjadi faktor kritis dengan dengan mengacu pada 6 TEPAT Benih : Tepat Mutu, Varietas, Jumlah, Lokasi, Waktu dan Harga. Selain itu, program ini menggunakan dana APBN, sehingga seluruh proses harus sesuai prosedur yang berlaku.
Melalui FGD ini, BRMP TAS menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan dan pengujian varietas tanaman pemanis dan serat serta memperkuat sinergi lintas sektor demi kelancaran hilirisasi komoditas perkebunan nasional.