Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur Gelar Gerakan Pasar Murah
Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur hari ini menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM) se-Jatim, yang dipusatkan di Taman Mundu, Tambaksari, Surabaya. Kegiatan ini diikuti oleh Perum Bulog se-Jawa Timur melalui virtual meeting untuk mendukung distribusi pangan yang terjangkau bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa GPM dilaksanakan di 828 titik yang tersebar di 222 kantor kecamatan, 378 polsek, 212 koramil, dan 16 lokasi lainnya. Sebanyak 3 ton beras didistribusikan di setiap titik, dengan 10 ton beras khusus dialokasikan di Taman Mundu. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga beras nasional dan meningkatkan distribusi beras SPHP selama bulan Agustus hingga September. Rizal juga menambahkan bahwa Jawa Timur menyumbang 23% dari serapan gabah nasional, yang menunjukkan peran provinsi ini dalam menjaga ketahanan pangan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) gabah memberikan dampak positif terhadap peningkatan serapan gabah dan kesejahteraan petani. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan stakeholder untuk memastikan distribusi beras melalui GPM dapat terus dijangkau masyarakat, serta mendorong pemerataan distribusi beras SPHP ke seluruh wilayah Jawa Timur.
Sementara itu, dalam arahannya, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan tebu di Jawa Timur. Dengan anggaran sebesar Rp700 miliar untuk program bongkar ratoon dan Rp100 miliar untuk penyediaan benih tebu, ia berharap sektor ini dapat pulih mengingat 86% tebu di Jatim mengalami kerusakan. Mengingat Jawa Timur menyumbang 50% produksi gula nasional, upaya ini sangat krusial untuk mendukung ketahanan pangan gula nasional. Menteri Pertanian juga menekankan pentingnya pengawasan oleh Bulog agar beras SPHP bisa tersebar merata di seluruh masyarakat Jawa Timur, dan tidak ada ruang bagi mafia pangan yang dapat merugikan masyarakat.
Acara tersebut dilanjutkan dengan dialog interaktif virtual bersama berbagai titik lokasi GPM se-Jatim, di mana para peserta dapat menyampaikan langsung harapan dan masukan terkait distribusi pangan. Kegiatan ditutup dengan peninjauan langsung terhadap stand pasar murah di Taman Mundu oleh para pejabat yang hadir.
Dengan keberhasilan GPM, diharapkan distribusi pangan yang terjangkau dapat terus terjaga, serta kesejahteraan petani dan masyarakat di Jawa Timur dapat semakin meningkat.